Tutwuri.id – Arti mimpi potong rambut menurut primbon, psikologi, dan pandangan Islam Islam. Mimpi seringkali dianggap sebagai bunga tidur.
Tidak jarang pula ada yang meyakini kebenaran dari sebuah mimpi. Tapi ada beberapa mimpi yang membutuhkan sebuah penafsiran. Seperti halnya mimpi memotong rambut.
Dalam tafsir mimpi, arti mimpi memotong rambut memiliki arti yang banyak sekali. Mulai dari psikologi, primbon hingga menurut pandangan Islam.
Baca juga: Suka Minder? Coba Tips Berikut Agar Bisa Pede Ngomong Di Depan Umum
Berikut ini beberapa arti mimpi potong rambut menurut primbon, psikologi dan dalam pandangan Islam.
Arti mimpi potong rambut menurut primbon
Menurut primbon, arti mimpi potong rambut pendek adalah melambangkan sebuah keberuntungan. Jadi menurut primbon Jawa arti mimpi potong rambut dapat diartikan artinya baik.
Jika kamu bermimpi memotong rambut sampai pendek maka menurut primbon artinya kamu akan mendapatkan keberuntungan akan datang dengan tiba-tiba. Misalnya mendapatkan doorprize, atau laris dalam berjualan dan lainnya.
Arti mimpi potong rambut menurut psikologi
Lalu arti mimpi potong rambut menurut psikologi. Berbeda dengan arti mimpi menurut primbon, jika menurut psikologi ini ternyata memiliki arti mimpi yang buruk untuk orang yang bermimpi.
Dan hal tersebut berhubungan dengan psikologi yang sedang dialaminya. Menurut psikologi, mimpin potong rambut berarti seseorang sedang kehilangan motivasi dalam hidupnya.
Ada hal yang penting pada diri kamu, tapi mulai menghilang sehingga kamu merasa kehilangan dan terlihat lemah. dan mimpi buruk datang dalam bentuk memotong rambut.
Arti mimpi potong rambut dalam pandangan Islam
Lalu bagaimana mimpi potong rambut dalam pandangan Islam? Dalam pandangan Islam mimpi potong rambut diartikan sebagai hal yang buruk juga,
Menurut Syekh Abdul Ghani An Anblusi, dalam kitab Ta’thirul Anam fi Tafsiril Ahlam menjelaskan:
“Barangsiapa bermimpi dirinya memotong rambut kepala, maka maknanya ia akan dicopot kedudukan dan pangkatnya.”
Bermimpi memotong rambut juga diungkapkan oleh Syekh Abu Bakar Al-Ihsa’i dalam kitab Jami Tafasiril Ahlam, beliau mengungkapkan bahwa:
“Barangsiapa bermimpi mencukur rambutnya sedangkan dirinya memang sudah terbiasa rutin mencukurnya maka tidak berarti apa-apa.”