Tutwuri.id – Dalam institusi pendidikan tentu tidak asing dengan semboyan Tut Wuri Handayani, semboyan ini tak pernah lepas dari atribut sekolah pelajar di Indonesia.
Semboyan ini digagas oleh salah satu tokoh pendidikan Indonesia yakni Ki Hajar Dewantara yang mendirikan sekolah taman siswa pada tahun 1922 di Yogyakarta.
Seiring berjalanya waktu, semboyan ini melekat pada institusi pendidikan Indonesia dan menjadi simbol pelajar saat ini.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Bumi Berhenti Berputar? Ini Tanggapan Para Ilmuwan
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman Sejarah, Arti dan Makna Warna Logo Tut Wuri Handayani.
Sejarah Logo Tut Wuri Handayani
Semboyan Tut Wuri Handayani digagas oleh Raden Soewardi Soerjaningrat atau yang sering kita kenal dengan nama Ki Hajar Dewantara.
Istilah ini sendiri berdiri dengan dua semboyan lainya yakni “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani”
- Ing Ngarso Sung Tulodo: Seorang pemimpin apabila di depan harus bisa memberikan contoh atau menjadi panutan bagi yang dipimpin (warga atau peserta didik dalam konteks pendidikan).
- Ing Madyo Mangun Karso: Seorang pemimpin apabila berada di tengah-tengah masyarakat harus bisa membangkitkan semangat atau memberi motivasi supaya lebih maju atau lebih baik.
- Tut Wuri Handayani: Seorang pemimpin apabila berada di belakang harus bisa mendorong yang dipimpin supaya senantiasa lebih maju.
Ketiga sembitan inilah yang kemudian menjadi trilogi Ki Hajar Dewantara dan menjadi simbol pendidikan Indonesia.
Selanjutnya pada tanggal 6 September 1977 dengan dasar keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 0398/M/1977 semboyan Ki Hajar Dewantara tersebut resmi menjadi lambang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga saat ini.
Arti dan Makna Warna Logo Tut Wuri Handayani
- Bidang segi lima yang berwarna biru muda: Menggambarkan tentang alam kehidupan Pancasila
- Semboyan Tut Wuri Handayani: Digunakan Ki Hajar Dewantara dalam melaksanakan sistem pendidikannya. Pencantuman semboyan ini berarti melengkapi penghargaan dan penghormatan kita terhadap almarhum Ki Hajar Dewantara yang hari lahirnya ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.
- Warna putih pada ekor dan sayap garuda dan buku: Memiliki arti suci, bersih tanpa pamrih. Warna emas pada api yang sedang menyala ini berarti keagungan dan keluhuran pengabdian. Warna biru muda pada bidang segi lima berarti pengabdian yang tak berujung dengan memiliki pandangan hidup mendalam (pandangan hidup Pancasila).
- Belencong menyala bermotif garuda: Belencong (menyala) merupakan lampu yang khusus dipergunakan pada pertunjukan wayang kulit. Cahaya belencong membuat pertunjukan menjadi hidup.
- Burung garuda: Menyimbolkan sifat dinamis, gagah perkasa, mampu, dan berani mandiri mengarungi angkasa luas. Ekor dan sayap Garuda digambarkan masing-masing lima, yang berarti: ‘satu kata dengan perbuatan Panacasilais’.
- Buku merupakan sumber bagi segala ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Baca Juga: Akselerasi Pendidikan Indonesia, Ini Hak dan Kewajiban Mahasiswa Kampus Mengajar 2023
Itulah tadi penjelasan terkait sejarah, makna warna logo Tut Wuri Handayani yang menjadi dasar pendidikan di Indonesia.