Tutwuri.id – Area terakhir lapisan es di Kutub Utara kian mencair, para ilmuwan menduga akibat dari perubahan iklim ekstrim di dunia.
Zona beku yang terletak di wilayah Arktik yang beradai di bagian utara Greenland mendapat dampak yang cukup signifikan, lantaran zona beku kian terancam.
Dari pemantauan para ilmuwan, Zona es memang mengalami pertumbuhan dan penyusutan saat dilanda musim panas maupun musim dingin.
Namun dari pengamatan yang dilakukan di Laut Wandel yang terletak di di timur Last Ice Land kutub utara telah kehilangan 50 persen es lapisan atas pada musim panas 2020 lalu.
Hal ini membuat laporan tersebut menjadi titik terendah sejauh pemantauan lapisan es terakhir sejak dibukukan.
Dikutip dari Live Science, dari hasil studi dan pengamatan yang dilakukan, kondisi iklim saat ini mendorong penyusutan lapisan es di wilayah kutub.
Hasil ini didapat dari data yang telah dikumpulkan selama beberapa tahun yang mencatat penyusutan yang signifikan di tiap tahunnya.
Kondisi mulai menghilangnya lapisan es terakhir tersebut menjadi parameter pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim ekstrim saat ini.
Mencairnya lapisan es yang kian signifikan memberikan ancaman serius bagi manusia dan ekosistem yang ada saat ini.
Terlebih bagi bagi ekosistem yang mengandalkan wilayah arktik untuk berburu, berkembang biak dan mencari makan.
Area lapisan es terakhir Arktik dihuni beragam spesies hewan yang bergantung pada keberadaan es untuk terus dapat bertahan hidup.
Dikutip dari pernyataan Kristin Laidre, peneliti utama Polar Science Center dan asisten profesor di School of Aquatic and Fishery Sciences di University of Washington, Amerika Serikat.
“Jika, seperti yang ditunjukkan oleh makalah itu, area berubah lebih cepat dari yang diperkirakan, itu mungkin bukan tempat perlindungan yang selama ini kita andalkan,” ucap Laidre.
