Tutwuri.id – Beberapa dari kita pasti sering menggambarkan warna bulan adalah kuning atau putih, namun badan antariksa Amerika (NASA) mengugkapkan hal yang berbeda.
Jika kita melakukan pemantauan langsung dari bumi, warna bulan sering berubah mulai dari kuning keemasan, putih, hingga merah.
Menaggapi hal tersebut, NASA mengungkap bahwa warna Bulan yang muncul dipengaruhi oleh kandungan besi serta titanium.
Baca Juga: Supersaurus, Dinosaurus Terpanjang di Dunia dengan Bentang 42 Meter
Hal ini sama seperti hasil jepretan foto permukaan Bulan yang diambil NASA, dimana memperlihatkan dominan warna abu-abu.
Jadi dapat dikatakan bahwa warna asli bulan adalah abu-abu, dilansir dari laman Universe Today warna abu-abu pada bulan ini juga berasal dari adanya kandungan oksigen, silikon, magnesium, kalsium, alumunium, dan besi yang terdapat pada permukaan.
Selain warna abu-abu, di bulan juga terdapat warna hijau yang dihasilkan oleh olivine yang terdapat pada permukaan dengan jumlah kecil.
Jika menjelajah dataran Bulan, maka sebagian besar wilayah ini terdiri dari batuan vulkanik yang muncul akibat fenomena gunung berapi.
Saat diperhatikan dari bumi, struktur batuan inilah yang menjadikan bulan tampak memiliki rongga dan kontur yang khas.
Baca Juga: Supersaurus, Dinosaurus Terpanjang di Dunia dengan Bentang 42 Meter
Kontur inilah yang menyebabkan daerah gelap pada bulan yang terbentuk oleh letusan gunung berapi purba sehingga mengjasilkan Lunar Maria.
Warna bulan yang saat dilihat dari bumi juga dipengaruhi oleh atmosfer, hal inilah yang mempengaruhi warna bulan ketika kita lihat.
Warna putih pada Bulan terjadi ketika memiliki posisi sedikit lebih tinggi sehingga menyebabkan terjadinya siang pada bulan.