Tutwuri.id – Puisi Ceritakanlah Ini kepada Siapapun merupakan karya sastra yang dibuat oleh Widji Widodo atau yang akrab disebut dengan nama Wiji Thukul.
Lewat puisi ini, Wiji Thukul mengajak para pembaca kembali pada zaman orde baru dan mengobarkan semangat dalam melawan pelanggaran hak asasi manusia.
Baca Juga: Puisi Sajak Rajawali – W.S. Rendra
Ceritakanlah Ini kepada Siapapun – Wiji Thukul
Panas campur debu
terbawa angin kemana-mana
koran hari ini memberitakan
kedungombo menyusut kekeringan
korban pembangunan dam
muncul kembali ke permukaan
tanah-tanah bengkah
pohon-pohon besar malang melintang
makam-makam bangkit dari ingatan
mereka yang dulu diam
Kali ini
cerita itu siapa akan membantah
dasar waduk dulu dusun rumah-rumah
Waktu juga yang menyingkap
retorika penguasa
walau senjata ditodongkan kepadamu
walau sepatu di atas kepalamu
di atas kepalaku
di atas kepala kita
Ceritakanlah ini kepada siapapun
sebab itu cerita belum tamat
Baca Juga: Puisi Dari Seorang Guru kepada Murid-Muridnya – Hartojo Andangdjaja
Profil Wiji Thukul
- Nama Lengkap: Widji Widodo
- Tempat Lahir: Surakarta
- Kelahiran: 26 Agustus 1963
- Menghilang: 10 Februari 1998 (pada umur 34 tahun)
Karya Populer:
- Dua kumpulan puisinya : Puisi Pelo (1984) dan Darman dan Lain-lain (1994)
- Antologi puisinya Mencari Tanah Lapang (1994)
- Puisi: Bunga dan Tembok
- Puisi: Peringatan
- Puisi: Kesaksian
Penghargaan:
- 1989, ia diundang membaca puisi di Kedubes Jerman di Jakarta oleh Goethe Institut.
- 1991, ia tampil ngamen puisi pada Pasar Malam Puisi (Erasmus Huis; Pusat Kebudayaan Belanda, Jakarta).
- 1991, ia memperoleh Wertheim Encourage Award yang diberikan Wertheim Stichting, Belanda, bersama WS Rendra.
- 2002, dianugerahi penghargaan “Yap Thiam Hien Award 2002”
- 2002, sebuah film dokumenter tentang Widji Thukul dibuat oleh Tinuk Yampolsky.
Lahir di kota yang sama dengan sastrawan W.S. Rendra, Widji Thukul memiliki pekerjaan utama sebagai seorang penyair dan aktivis kemanusiaan yang aktif pada angkatan reformasi.
Pada 10 Februari 1998, Widji Thukul dilaporkan menghilang dan diduga diculik bersama beberapa aktivis lain lantaran kritik pada pemerintahan rezim orde baru.