Sastra  

Puisi Mei – Joko Pinurbo

Puisi Mei Karya Joko Pinurbo
Puisi Mei Karya Joko Pinurbo

Tutwuri.id – Puisi Mei merupakan karya sastra yang diciptakan oleh Joko Pinurbo atau yang sering disebut Jokpin di Jakarta pada tahun 2000.

Puisi ini menceritakan kisah tragis pasca kerusuhan akhir orde baru dimana banyak keturunan etnis Tionghoa yang tewas dalam tragedi 98.

Dalam sajak puisi ini, Mei digambarkan sebagai seorang gadis Tionghoa yang menjadi korban kekerasan  dalam tragedi tersebut.

Baca Juga: Puisi Reportase dari Puskesmas – Wiji Thukul

Jokpin melalui karya Mei, ia menggambarkan kepedihan dan kesedihan dalam tragedi bersama 34 penyair lain dalam buku Merawat Ingatan Rahim: Puisi Tragedi Mei 1998.

Mei Karya Joko Pinurbo

Tubuhmu yang cantik, Mei
telah kaupersembahkan kepada api.
Kau pamit mandi sore itu.
Kau mandi api.

Api sangat mencintaimu, Mei.
Api mengecup tubuhmu
sampai lekuk-lekuk tersembunyi.
Api sangat mencintai tubuhmu
sampai dilumatnya yang cuma warna,
yang cuma kulit, yang cuma ilusi.

Tubuh yang meronta dan meleleh
dalam api, Mei
adalah juga tubuh kami.
Api ingin membersihkan tubuh maya
dan tubuh dusta kami
dengan membakar habis
tubuhmu yang cantik, Mei.

Kau sudah selesai mandi, Mei.
Kau sudah mandi api.
Api telah mengungkapkan rahasia cintanya
ketika tubuhmu hancur dan lebur
dengan tubuh bumi;
ketika tak ada lagi yang mempertanyakan
nama dan warna kulitmu, Mei.

Baca Juga: Puisi Perjalanan Bu Aminah – W.S. Rendra

Profil Joko Pinurbo

  • Nama Lengkap: Joko Pinurbo
  • Nama Lain: Jokpin
  • Tempat Lahir: Sukabumi, Jawa Barat
  • Kelahiran: 11 Mei 1962

Karya:

  • Celana, IndonesiaTera, Magelang, 1999
  • Di Bawah Kibaran Sarung, IndonesiaTera, Magelang, 2001
  • Pacarkecilku, IndonesiaTera, Magelang, 2002
  • Telepon Genggam, Kompas, Jakarta, 2003
  • Kekasihku, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, 2004
  • Pacar Senja: Seratus Puisi Pilihan, Grasindo, Jakarta, 2005
  • Kepada Cium, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007
  • Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007 [1]
  • Tahilalat, Omahsore, Yogyakarta, 2012
  • Haduh, aku di-follow, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, 2013 [kumpulan puitwit [puisi-twitter] @jokopinurbo]
  • Baju Bulan: Seuntai Puisi Pilihan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2013
  • Bulu Matamu: Padang Ilalang, Motion Publishing, Agustus 2014
  • Surat Kopi, Motion Publishing, Agustus 2014
  • Surat dari Yogya: Sepilihan Puisi, Reboeng dan Elmatera, Oktober 2015
  • Selamat Menunaikan Ibadah Puisi: Sehimpun Puisi Pilihan, Gramedia Pustaka Utama, Juni 2016
  • Malam Ini Aku Akan Tidur Di Matamu: Sehimpun Puisi Pilihan, Gramedia Widiasarana Indonesia, Agustus 2016
  • Buku Latihan Tidur: Kumpulan Puisi, Gramedia Pustaka Utama, Juli 2017
  • Srimenanti, Gramedia Pustaka Utama, April 2019
  • Salah Piknik, Gramedia Pustaka Utama, Februari 2021
  • Tak Ada Asu di Antara Kita: Kumpulan Cerpen, Gramedia Pustaka Utama, Januari 2023

Penghargaan

  • Puisi Terbaik Dewan Kesenian Jakarta
  • Hadiah Sastra Lontar
  • Sih Award, penghargaan puisi terbaik jurnal puisi
  • Tokoh sastra versi majalah Tempo
  • Khatulistiwa Literary Award lewat bukunya, Kekasihku.
  • Dalam lingkup internasional, Joko Pinurbo pernah
  • Diundang membaca puisi di Festival Puisi Antarbangsa Winternachten Over-zee 2001 di Jakarta,
  • Diundang membaca puisi pada Festival Sastra/Seni Winternachten 2002 di Belanda
  • Diundang pada Forum Puisi Indonesia 2002 di Hamburg, Jerman
  • Diundang dalam Festival Puisi Internasional-Indonesia 2002 di Solo

Joko Pinurbo merupakan sastrawan Indonesia yang aktif mulai tahun 1983 hingga saat ini. Puisi karya Jokpin memadukan beberapa unsur mulai dari nasasi, humor hingga ironi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *